PENGARUH
KEMAJUAN IPTEK TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Disusun Oleh
Angga Firmansyah (10315766)
Kelas 1TA03
Jurusan Teknik
Sipil
Fakultas Teknik
Sipil dan Perencanaan
Mata Kuliah
Ilmu Sosial Dasar
Universitas
Gunadarma
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr.Wb.
Puji
syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. , yang telah memberikan rahmat ,
taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul
" Pengaruh Kemajuan IPTEK Terhadap Perubahan Sosial Budaya Masyarakat
" , guna memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Ilmu Sosial Dasar.
Ucapan
terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Emilianshah Banowo selaku dosen mata
kuliah Ilmu Sosial Dasar, kedua orang tua saya dan teman-teman yang secara
langsung maupun tidak telah turut mendukung terselesaikannya makalah ini.
Makalah
berupa hasil studi pustaka ini saya susun dengan menggunakan metode pustaka
dengan sumber berupa buku dan browsing dari internet. Saya menyadari bahwa
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi susunan
maupun isinya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan penulisan makalah ini.
Saya berharap semoga makalah Ilmu Sosial Dasar
yang saya susun dengan judul " Pengaruh Kemajuan IPTEK Terhadap Perubahan
Sosial Budaya Masyarakat " dapat memberi manfaat bagi pembaca oleh karena
itu kritik dan saran saya harapkan untuk kesempurnaan makalah ini lebih lanjut.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, amin.
DAFTAR ISI
Halaman
Judul................................................................................................
i
Kata Pengantar ..............................................................................................
ii
Daftar Isi
.......................................................................................................
iii
BAB 1. PENDAHULUAN
...........................................................................
1
1.1 Latar Belakang
........................................................................................
2
1.2 Rumusan Masalah
....................................................................................
2
1.3 Tujuan
.....................................................................................................
2
1.4 Manfaat
...................................................................................................
3
BAB 2. PEMBAHASAN
..............................................................................
3
2.1 Pengertian dan
Faktor Perubahan Sosial-Budaya ...................................... 3
2.2 Kkonsep Ilmu
Pengetahuan dan Tekhnologi .............................................. 7
2.3 Masalah-masalah
Perkembangan IPTEK .................................................
8
2.4 Pengaruh
Perkembangan IPTEK terhadap Kehidupan Masyarakat ........... 9
BAB 3. PENUTUP .......................................................................................
14
3.1 Kesimpulan
..............................................................................................
14
3.2 Saran .......................................................................................................
15
Daftar Pustaka
...............................................................................................
16
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebuah perubahan tentu
dialami oleh setiap orang dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam hidup
bermasyarakat, tentunya kita senantiasa berhubungan dengan orang lain dan
tumbuh berkembang dalam lingkungan sosial. Dalam bersosialisasi dengan dunia
luar tersebut, ada perubahan yang menyelimuti dan menghiasi setiap jejak hidup
umat manusia di dunia ini. Perubahan yang selalu terjadi dalm kehidupan ini,
seringkali mencakup perubahan dalam nilai sosial dan budaya. Perubahan sosial
dialami oleh setiap masyarakat yang pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dengan
perubahan kebudayaan masyarakat yang bersangkutan. Perubahan sosial dapat
meliputi semua segi kehidupan masyarakat, yaitu perubahan dalam cara berpikir
dan interaksi sesama warga menjadi semakin rasional; perubahan dalam sikap dan
orientasi kehidupan ekonomi menjadi makin komersial; perubahan tata cara kerja
sehari-hari yang makin ditandai dengan pembagian kerja pada spesialisasi
kegiatan yang makin tajam; perubahan dalam kelembagaan dan kepemimpinan masyarakat
yang makin demokratis; perubahan dalam tata cara dan alat-alat kegiatan yang
makin modern dan efisien, dan lain-lainnya.
Dari berbagai fenomena
kehidupan serta merujuk pada pendapat para ilmuwan, dapat kita ketahui
bahwa perubahan sosial, yaitu suatu proses perubahan, modifikasi, atau
penyesuaian-penyesuaian yang terjadi dalam pola hidup masyarakat, yang mencakup
nilai-nilai budaya, pola perilaku kelompok masyarakat, hubungan-hubungan sosial
ekonomi, serta kelembagaan-kelembagaan masyarakat, baik dalam aspek kehidupan
material maupun nonmateri.
Dalam perubahan
sosial-budaya, aspek yang seringkali disangkut-pautkan dalam kehidupan manusia
adalah segi perkembangna ilmu pengetahuan dan teknologi. Kita ketahui bahwa
sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan
teknologi. Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan
itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat
manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang
cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin
otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas
komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam
berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia. Ringkas kata kemajuan IPTEK yang
telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan
banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Sumbangan IPTEK
terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun
manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK
mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.
Meskipun teknologi mampu
mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti teknologi
sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan .
Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif.
Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal
moral kemanusiaan, oleh karena iptek tidak pernah bisa menjadi standar
kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah manusia.
Melalui penyusunan
makalah ini, akan dikupas pengaruh IPTEK terhadap perubahan sosial-budaya dalam
kehidupan manusia.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang
dibahas dalam makalah yang berjudul “Pengaruh Kemajuan IPTEK Terhadap Perubahan Sosial Budaya
Masyarakat”
adalah sebagai berikut:
a. Apa pengertian dan faktor-faktor dari
perubahan sosial budaya?
b. Bagaimana konsep ilmu pengetahuan dan
teknologi?
c. Bagaimana permasalahan yang timbul dalam
perkembangan iptek?
d. Bagaimana pengaruh perkembangan iptek dalam
kehidupan masyarakat?
e. Bagaimana dampak iptek terhadap perubahan
sosial budaya masyarakat?
1.3 Tujuan
Berdasar pada rumusan
masalah tersebut, maka tujuan dalam pembuatan makalah yang berjudul “Pengaruh Kemajuan IPTEK Terhadap Perubahan
Sosial Budaya Masyarakat” adalah sebagai berikut:
a. Untuk memahami pengertian dan faktor-faktor yang
terdapat dalam perubahan sosial budaya
b. Untuk memahami konsep ilmu pengetahuan dan
teknologi
c. Untuk memahami permasalahn yang timbul dalam
perkembangan iptek
d. Untuk memahami pengaruh perkembangan iptek
dalam kehidupan masyarakat
e. Untuk memahami dampak ynag ditimbulkan dari
pekembagan iptek terhadap perubahan sosial budaya
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat
peroleh dengan pembuatan makalah yang berjudul “Pengaruh Kemajuan IPTEK Terhadap Perubahan Sosial Budaya
Masyarakat”
adalah sebagai berikut:
a. Kita dapat mengetahui pengertian dan
faktor-faktor yang terdapat dalam perubahan sosial budaya
b. Kita dapat mengetahui konsep ilmu pengetahuan
dan teknologi
c. Kita dapat mengetahui permasalahn yang timbul
dalam perkembangan iptek
d. Kita dapat mengetahui pengaruh perkembangan
iptek dalam kehidupan masyarakat
e. Kita dapat mengetahui dampak ynag ditimbulkan
dari pekembagna iptek terhadap perubahan sosial budaya
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1. Pengertian dan Faktor Perubahan Sosial-Budaya
Ada dua pendapat yang dikutip dalam makalah ini
mengenai pengertian perubahan sosial-budaya melalui pendapat dua ilmuwan,
yakni:
1. W. Kornblum dalam buku yang berudul “Sociology in Changing
World” berpendapat
bahwa
perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya dalam masyarakat secara
bertahap
dalam jangka waktu lama.
2. Max Weber dalam buku yang berjudul “Sociological Writings” mengemukakan bahwa
perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai
akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur.
3. William F. Ogburn mengemukakan bahwa ruang lingkup
perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun
yang immaterial, yang fokusnya adalah pengaruh besar unsur-unsur
kebudayaan materiil terhadapunsur-unsur immateriil.
4. Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai
perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
Dari definisi ini dapat dijelaskan bahwa, dalam perubahan sosial yang
mengalami perubahan adalah struktur sosial dan sistem sosialnya.
5. Mac Iver lebih membedakan
antara utilitarian elements dengan cultural
elements yang didasarkan pada kepentingan-kepentingan manusia yang primerdan sekunder. Utilitarian elements disebut dengan civilization. Artinya semuamekanisme dan organisasi yang dibuat manusia dalam menguasai kondisi-kondisi kehidupannya, termasuk di dalamnya sistem-sistem organisasi sosial, teknik dan alat-alat material. Oleh karena itu, perubahan sosial yang terjadi juga menurut Iver seputar cultural elements dan utilitarian element tersebut.
elements yang didasarkan pada kepentingan-kepentingan manusia yang primerdan sekunder. Utilitarian elements disebut dengan civilization. Artinya semuamekanisme dan organisasi yang dibuat manusia dalam menguasai kondisi-kondisi kehidupannya, termasuk di dalamnya sistem-sistem organisasi sosial, teknik dan alat-alat material. Oleh karena itu, perubahan sosial yang terjadi juga menurut Iver seputar cultural elements dan utilitarian element tersebut.
6. J.P. Gillin dan J.L. Gillin mengemukakan bahwa perubahan-perubahan sosial
sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik
karenaperubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisipenduduk,
ideologi, maupun karena adanya difusi ataupun penemuanpenemuanbaru dalam
masyarakat.
7. Samuel Koening mengatakan bahwa
perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan
manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab intern
maupun sebab-sebab ekstern yang menimbulkan perubahan.
8. Selo Soemardjan mendefinisikan perubahan sosial sebagai
perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakatyang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai,
sikapdan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Penekanandefinisi ini tertumpu pada lembaga-lembaga kemasyarakatan sebagai
himpunanpokok manusia, dimana perubahan yang terjadi akan mempengaruhi
segi-segistruktur masyarakat lainnya.
Perubahan sosial
merupakan segala perubahan dalam masyarakat, yang mempengaruhi sistem
sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikapsikap, dan pola perilaku di
antara kelompok-kelompok dalam masyarakat, yang berpengaruh terhadap masyarakat
yang bersangkutan baik secara materiil maupun immateriil. Bedakan dengan
perubahan budaya yang fokusnya adalah perubahan dalam segi budaya, seperti
penemuan dan penyebaran mobil, penambahan kosakata dalam bahasa, bentuk seni
baru, dan sebagainya
(Aman ; Grendy
Hendrastomo ; Nur Hidayah)
Pada
dasarnya perubahan sosial dan perubahan budaya itu berbeda, namun memiliki
keterkaitan. Suatu perubahan sosial pasti berpengaruh pada perubahan budaya,
sementara budaya tidak mungkin lepas dari kehidupan sosial masyarakat. Karena
itu sering disebut perubahan sosial budaya untuk mencakup kedua perubahan
tersebut.
Perubahan sosial dan
budaya memiliki satu aspek yang sama, yaitu kedua-duanya menyangkut perbaikan
dan penerimaan cara-cara baru bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Perubahan sosial dan
perubahan budaya meski memiliki keterkaitan yang erat, namun dapat kita jumpai
perbedaannya jika dilihat dari arahnya:
a. Perubahan sosial
merupakan perubahan dari segi struktur sosial dan hubungan sosial masyarakat.
b. Perubahan budaya
merupakan perubahan dalam segi budaya masyarakat.
Adapun
perbedaannya dilihat dari segi yang dipengaruhi:
a) Perubahan sosial
terjadi dalam segi pendidikan, tingkat kelahiran penduduk, dan distribusi
kelompok umur.
b) Perubahan budaya
terjadi pada bentuk kesenian, kesetaraan gender, konsep nilai susila dan
moralitas, penemuan baru, dan penyebaran masyarakat. Perubahan kebudayaan ini
jauh lebih luas dari perubahan sosial karena meliputi banyak aspek, seperti
kesenian, iptek, aturan hidup, dan lain-lain.
Perubahan
sosial biasanya memiliki beberapa ciri, di antaranya seperti yang diungkapkan
oleh Moore yaitu:
a. Tidak ada masyarakat
yang perkembangannya berhenti, karena masyarakat akan mengalami perubahan
(cepat atau lambat) dan berlaku secara tetap.
b. Perubahan-perubahan
itu tidak bersifat sementara maupun terpisah karena perubahan terjadi secara
berurutan.
c. Perubahan sosial
memiliki asas ganda.
d. Inovasi dan isu-isu
akan mempengaruhi perubahan sosial.
e. Perubahan sosial akan
memberi akibat yang lebih luas pada pengalaman individu.
Faktor-Faktor Penyebab
Perubahan Sosial Budaya
a. Perubahan dari dalam
Masyarakat
a) Perubahan jumlah
penduduk. Perubahan jumlah penduduk akan menimbulkan perubahan pada kebutuhan
hidup, seperti sandang, pangan, dan papan. Selain itu penduduk yang bertambah
akan menyebabkan tempat tinggal yang semula berpusat di keluarga nesar menjadi
terpencar karena faktor pekerjaan. Contoh perubahan penduduk adalah program
transmigrasi dan urbanisasi.
b) Pemberontakan atau
revolusi, yang berpengaruh besar pada lembaga-lembaga masyarakat dan struktur
masyarakat. Sebagai contoh G 30 S/PKI yang berakibat dilarangnya paham komunis
si Indonesia.
c) Peranan nilai yang
diubah. Misalnya program keluarga berencana yang mampu mengubah pandangan
masyarakat untuk mengurangi jumlah kelahiran anak.
d) Peran tokoh karismatik, karena tokoh ini
adalah tokoh yang disegani dan dihormati di masyarakat, maka masyarakat akan
cenderung mengikuti arah tokoh tersebut. Seperti Ir. Soekarno
yang memiliki karisma di masyarakat karena keahliannya berpidato.
e) Penemuan baru.
Penemuan baru terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1) Inovasi, yaitu proses
proses perubahan sosial budaya yang besar tapi terjadi dalam waktu singkat.
2) Discovery, yaitu
penemuan unsur kebudayaan baru oleh seorang atau beberapa individu.
3) Invention, yaitu saat
ketika masyarakat sudah mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan baru
tersebut.
b. Perubahan dari Luar
Masyarakat
a) Faktor alamiah, jika
tempat tinggal masyarakat adalah pantai, maka masyarakat akan cenderung
berprofesi sebagai nelayan. Selain itu jika terjadi bencana alam, maka
masyarakat akan pindah ke daerah lain sehingga masyarakat akan beradaptasi
dengan lingkungan baru tersebut dan melahirkan budaya baru.
b) Peperangan, yang pasti
menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat.
c) Pengaruh kebudayaan
masyarakat lain, ketika dua masyarakat saling berinteraksi. Interaksi tersebut
akan menimbulkan perubahan pola pikir dan selanjutnya bisa terjadi akulturasi
atau asimilasi.
Akulturasi adalah
percampuran dua kebudayaan dimana kebudayaan setempat masih terlihat. Sering
dianalogikan dengan rumus A+B=AB, dengan A=kebudayaan asing dan B=kebudayaan
setempat. Asimilasi adalah percampuran dua kebudayaan yang
menghasilkan kebudayaan yang baru sama sekali. Dianalogikan dengan rumus A+B=C,
dengan A=kebudayaan asing, B=kebudayaan setempat, dan C=kebudayaan baru.
Dalam
proses perubahan sosial budaya akibat interaksi masyarakat sering dijumpai
istilah difusi, yaitu penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari
sekelompok masyarakat ke kelompok masyarakat lain.
Faktor pendorong
perubahan Sosial Budaya
a. Penemuan baru.
b. Perubahan jumlah
penduduk.
c. Pertentangan/konflik.
d. Pemberontakan/revolusi.
e. Keterbukaan
masyarakat.
f. Akulturasi.
g. Asimilasi.
h. Sistem pendidikan yang
maju.
i. Keinginan untuk maju
dan orientasi ke masa depan.
j. Sikap menghargai hasil
karya seseorang.
Faktor Penghambat
Perubahan Sosial Budaya
a. Sikap masyarakat yang
tradisional.
b. Perkembangan IPTEK
yang terhambat.
c. Adat istiadat dan
hambatan ideologis.
d. Kurangnya hubungan
dengan masyarakat lain.
e. Rasa takut akan
terjadi ketidakseimbangan kebudayaan.
2.2. Konsep Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi
Pengetahuan merupakan
pengalaman yang bermakna dalam setiap diri manusia yang tumbuh sejak
dilahirkan. Oleh karena itu manusia yang normal sudah pasti memiliki
pengetahuan. Pengetahuan mempunyai sifat yang acak. melalui proses yang panjang
diorganisasikan dan disusun menjadi bidang-bidang ilmu, selanjutnya limu itu
dikelompokkan menjadi ilmu eksak (ilmu pengetahuan alam) dan non eksak (ilmu
pengetahuan social). Prinsip yang membedakan antara ilmu dan pengetahuan adalah
ilmu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Disusun secara sistematik
2. Ada obyek kajiannya
3. Ada ruang lingkupnya kajiannya
4. Menggunakan suatu metode tertentu
Dalam pengetahuan
ciri-ciri tersebut tidak ada. Ilmu pengetahuan merupakan kumpulan fakta-fakta
dan aturan-aturan yang ada hubungannya antara satu dengan lainnya. Ilmu
pengetahuan sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dengan ilmu
pengetahuan manusia dapat mengembangkan daya kemampuan yang dimiliki.
Perkembangan ilmu
pengetahuan selalu diikuti oleh perkembangan teknologi.Teknologi adalah suatu
studi sistematik akan teknik-teknik untuk membuat danmengerjakan berbagai
benda, sedang ilmu adalah usaha sistematik untuk memahami dan menfsirkan dunia.
(Robert Angus Buchaman.2006:136).Tjakraatmadja(1997),
mengemukakan lima sifat pokok teknologi yang perlu dipahami, antara lain:
1. Ilmu pengetahuan dan praktik/percobaan
merupakan prasyarat untuk tumbuh dan berkembangnya teknologi. Teknologi yang
telah dikuasai akan berkembang jika sudah terbagi dan termanfaatkan.
2. Teknologi dapat berupa kompetensi yang melekat
pada diri manusia, dapat berwujud fisik yang melekat pada mesin dan peralatan
maupun informasi yang diwadahi oleh sistem dan organisasi. Teknologi sangat
diperlukan olah manusia baik berupa benda fisik, keahlian, keterampilan, maupun
berupa dokumen informasi (misalnya buku, majalah, jurnal).
3. Teknologi tidak memberikan nilai guna jika
tidak diterapkan atau tidak terbagi dan tidak terpakai secara tepat guna.
Sebagai contoh, Indonesia pernah mengimpor traktor yang dipergunakan untuk
mengolah lahan sawah yang luas. Setelah tiba di Indonesia ternyata alat
tersebut tidak dapat digunakan karena lahan sawah di pulau Jawa kecil-kecil, di
luar pulau Jawa lahannya memang luas tetapi jumlanya sedikit. Jadi alat tersebut
tidak efektif, karena traktor tersebut tidak berdaya guna dan tidak tepat
sasaran.
4. Sebagai salah satu asset perusahaan, teknologi
dapat ditemukan,dikembangkan, atau bahkan tidak bernilai guna jika teknologi
yang dimiliki sudah kadaluwarsa. Hal ini menunjukkan bahwa teknlogi bersifat
dinamis dan mempunyai siklus hidup yang panjang.
5. Pada umumnya teknologi digunakan untuk
mensejahterakan masyarakat atau meningkatkan kualitas hidup manusia.
Hubungan antara
pengetahuan dengan ilmu (ilmu pengetahuan) dan teknologi sangat erat, oleh
karena itu dalam kehidupan sehari-hari timbullah ucapan yang sangat popular
yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi atau sering disingkat dengan Iptek.
2.3. Masalah-Masalah
Perkembangan Iptek
Sejalan dengan
perkembangan Iptek yang sangat cepat, juga dihadapkan pada banyak
masalah. Masalah tersebut antara lain:
1. Kebijakan yang sesuai dengan perkembangan
Iptek. Kebijakan penerapan dan perkembangan perlu diarahkan untuk
mencari pemecahan masalah besaryang masih harus dihadapi dalam pembangunan
jangka panjang, misalnyamasalah pengangguran, kemiskinan, pembangunan
daerah-daerahterbelakang di kawasan Indonesia bagian timur, dan masalah-masalah
sosiallainnya. Dengan perkataan lain, Iptek harus diarahkan pada
peningkatankesejahteraan rakyat secara menyeluruh.
2. Perlu dipikirkan strategi yang tepat, baik
dalam arti prosesnya, hasilnya maupun peran serta dari pelaku Iptek, terutama
para peneliti harus disediakanfasilitas penelitian yang memadai, misalnya dana
dan tenaga. Demikian pula halnya dengan optimalisasi pendayagunaan berbagai
sumber daya tersebut.
3. Sektor produksi, kegiatan produksi di
Indonesia baru sampai padapemanfaatan kemajuan teknologi yang terkandung dalam
berbagai peralatanyang digunakan.
4. Ragam kegiatan penelitian dan pengembangannya.
Kemitraan antara industridan dunia usaha dengan lembaga litbang masih lemah.
Walaupun sebenarnyadi tingkat nasional telah dilakukan berbagai investasi untuk
mengembangkanlembaga litbang, laboratorium penelitian, dan pusat-pusat
pelayananteknologi, namun dampaknya terhadap perkembangan industri belum
meluas.Perkembangan Iptek akan betul-betul bermanfaat bagi kesejahteraan
manusia jika permasalahan tersebut segera diatasi.
Permasalahan tersebut
dapat diatasi dengan pokok-pokok kebijakan (Rahardi Ramelan:2007),
sebagai berikut:
a. Mengembangkan nilai-nilai Iptek dan membentuk
budaya Iptek di masyarakat
b. Mendorong kemitraan riset
c. Mempercepat upaya manufaktur progresif
d. Meningkatkan mutu produk dan proses produksi,
produktivitas, efisiensi, daninovasi dalam penguasaan Iptek
e. Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan
komposisi sumber daya manusia Iptek
f. Mengembangkan penataan dan pengelolaan
kelembagaan Iptek
Kebijaksanaan tersebut
tidak lain adalah untuk mengembangkan nilai-nilai dan budaya Iptek di masyarakat.
Oleh karena itu nilai-nili dan budaya Iptek harus dikenalkan kepada masyarakat
sedini mungkin, baik melalui lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun
lingkungan masyarakat. Adapun tekananya adalah membentuk sumber daya manusia
yang memiliki kemampuan memanfaatkan, menyebarluaskan pemahaman, dan penerapan
asas Iptek. Selain itu juga mengembangkan sikap menghargai ilmuwan yang
berprestasi dalam bidang Iptek.
Melihat
masalah-masalah yang dihadapi masyarakat Indonesia pada masa yang akan datang,
menurut Tarsis Tarmuji (1991:128-130), ada 3 macam teknologi yang
harus dibina dan dikembangkan, antara lain:
1. Teknologi Maju, yaitu teknologi yang berkaitan dengan
berbagai bidang yang vital untuk masa depan bangsa Indonesia antara lain
produksi ekstratif (khususnya bidang metalorgi dan teknologi mineral) dan
penelitian serta pengembangan bidang energi, (khususnya tenaga nuklir).
2. Teknologi Adaptif, yaitu perkembangan teknologi dan hasil
penemuan yang bersumber pada penelitian dan pengembangan di negara-negara maju
yang masih harus diolah. Artinya disesuaikan dan diserasikan dengan
pertimbangan-pertimbangan dan pengembangan di bidang teknologi adaptif harus memperhatikan
penyerapan tenaga kerja dan penggunaan bahan dalam negeri. Harus diperhatikan
bahwa teknologi adaptif dalam proses produksi tidak boleh mengorbankan jumlah
maupun kualitas produksi. Pembinaan dan pengarahan teknologi adaptif ini
seyogyanya ditujuakan pada masalah sandang, pangan, dan pemukiman.
3. Teknologi Protektif, yaitu teknologi yang ditujukan pada
pemeliharaan, perlindungan, dan pengamanan ekosistem. Asas-asas teknologi
protektif berkisar pada aspek konservasi, restorasi, dan generasi segenap
sumber daya alam dan manusia yang ada dalam masyarakat kita.
2.4. Pengaruh Perkembangan
Iptek terhadap Kehidupan Masyarakat
Kemajuan yang sering
diartikan sebagai modernisasi, menjanjikan kemampuan manusia untuk
mengendalikan alam melalui ilmu pengetahuan, meningkatkan kesejahteraan
material melalui teknologi, dan meningkatkan efektivitas bermasyarakat melalui
penerapan organisasi yang berdasarkan pertimbangan rasional. Tidak dapat
dipungkiri bahwa kemajuan suatu bangsa tergantung pada penguasaan Iptek. Dengan
Iptek pula manusia dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya belum pernah
dibayangkan.
Eksistensi Iptek dalam
suatu masyarakat merupakan kekayaan budaya yang sangat penting bukan hanya bagi
masyarakat yang bersangkutan, melainkan untuk seluruh umat manusia. Kemajuan
Iptek sangat ditentukan oleh keberadaan kebudayaan yang menghidupkan dan mendukung
semangat untuk mengeksplorasi dunia yang belum diketahui. Inilah yang sering
disebut melakukan penelitian atau riset. Menurut Rahardi Ramelan
(2007:27), dipandang dari sudut budaya, perkembangan Iptek suatu masyarakat
atau suatu bangsa dapat dijelaskan dalam hubungannya dengan faktor-faktor
sebagai berikut:
1. Konstelasi nilai-nilai dalam masyarakat atau
bangsa dan komitmen masyarakat secara keseluruhan yang menyalurkan motivasi
untuk mendukung, meyakini, atau menerapkan Iptek dalam berbagai tingkatan
maupun jenis penggunaannya.
2. Kemampuan sistem Iptek nasional dalam
menghasilkan dan memasarkan hasil-hasil penelitiannya serta mendorong
penerapannya secara efisien dan efektif dalam seluruh aspek kehidupan.
3. Struktur lembaga-lembaga yang bergerak di
bidang Iptek yang menjembatani proses kreatif dan inovatif para penelitinya.
Hasil teknologi telah
masuk dalam kehidupan masyarakat sehari-hari sedemikianrupa sehingga orang
menganggapnya bahwa teknologi sebagai suatu hal yang biasa. Orang tidak lagi
mempertanyakan kapan dan bagaimana suatu alat untuk pertama kali ditemukan, dan
bagaimana alat tersebut sampai dapat bekerja dan digunakan. Beberapa contoh
hasil teknologi yang telah membantu manusia untuk kemudahan hidupnya, antara lain
: perkembangan alat transportasi (darat, laut, udara) yang semula berfungsi
sebagai pengangkut barang dan manusia, secara tidak langsung juga membawa
informasi. Perkembangan jalan sebagai prasarana dan transportasi sebagai
sarananya selain dapat mendekatkan jarak juga dapat memecahkan masalah daerah
terpencil. Jalan dan transportasi dapat menjadi urat nadi perekonomian dalam
proses distribusi barang.
Namun demikian tidak
ada orang atau daerah/negara yang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa
bantuan orang lain. Dari sinilah muncul saling ketergantungan, salah satunya
didukung oleh sarana transportasi. Pemanfaatan transportasi untuk perdagangan
tidak hanya membawa barang, melainkan juga membawa kebiasaan, agama, bahasa,
pengetahuan, dan teknologi. Semakin berkembangnya alat transportasi, interaksi
antar individu, antar kelompok, antar negara menjadi lebih intensif baik
interaksi secara lokal, nasional, maupun global. Bahkan dengan transportasi
pula maka angkasa luar dapat ditembus dan dipelajari. Namun demikian kemajuan
alat transportasi tersebut dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu,
misalnya untuk penyelundupan obat-obat terlarang, teroris, dan dokumen-dokumen
penting.
Bidang teknologi
informasi, adalah teknologi yang digunakan untuk menyimpan, mengasilkan,
mengolah, dan menyebarluaskan informasi. Hampir sebagian kehidupan kita
dikelilingi oleh teknologi informasi baik yang sederhana maupun yang canggih.
Misalnya kita akan berkomunikasi atau menyampaikan pesan yang sangat penting di
tempat yang jauh, kita dengan mudah menggunakan jasa telepon. Alat ini
memudahkan kita untuk menyampaikan pesan dalam waktu relatif sangat singkat,
apa lagi dengan adanya telepon genggam yang fungsinyapun sangat beragam.
Di bidang pendidikan
atau pekerjaan, peran teknologi informasi tidak dapat kita hindarkan. Misalnya
kita tidak mungkin mengecek data nilai siswa dari tahun ke tahun hanya dengan
catatan di buku saja. Tentu komputer akan berperan dalam bidang ini.
Bentuk-bentuk teknologi informasi dapat dijumpai dalam kehidupan sehar-hari,
antara lain:
a) Bidang telekomunikasi, melahirkan telepon
dengan berbagai fungsi hingga muncul telepon genggam
b) Kita dapat menikmati hiburan atau peristiwa
bahkan yang aktual dari daerah atau negara lain dengan mudah melalui media
radio atau televisi.
c) Tersedianya media perekam dalam bentuk CD (Compact
Disk)
d) Saat ini kehadiran internet mempermudah kita
memperoleh informasi apapun dari negara manapun. Kita hanya duduk di depan
computer kita dapat menjelajah dunia.
e) Dengan jasa computer, pekerjaan perpustakaan
menjadi lebih efisien, misalnya akses terhadap informasi dan tukar menukar
data.
Teknologi informasi
memang sangat menguntungkan dan memudahkan, pekerjaan, namun disisi lain juga
ada kelemahannya, misalnya dengan penggunaan computer dapat menimbulkan
pengangguran, karena banyak pekerjaan yang diambil alih oleh computer. Adanya
penyalahgunaan data untuk kepentingan pribadi, apalagi penggunaan
komputer online dapat dimanfaatkan orang untuk membobol bank
dan mengakses data rahasia. Perlindungan terhadap hak cipta terhadap seseorang
sulit diwujudkan. Ketergantungan terhadap computer, jika terjadi listrik mati,
tidak dapat dioperasikan, belum lagi jika kena virus maka semua data akan
hilang. Ketidakmampuan sumber daya manusia akan menimbulkan anggapan justru
teknologi menghambat pekerjaan. Penggunaan computer online dapat
dimanfaatkan orang untuk membobol bank dan mengakses data rahasia.
Perkembangan teknologi
nano, yaitu teknologi yang mampu memperkecil atom menjadi 1/15.000 dari yang
asli. Maka benda-benda apapun dapat dibuat sangat kecil, termasuk benda-benda
padat, sehingga saat ini kita dapat membuat elemenelemen teknologi canggih
seperti micro-chips dalam ukuran yang sangat kecil. Selain alat-alat teknologi
sangat canggihpun dapat dibuat berukuran sangat kecil, seperti telepon seluler,
komputer, pesawat televisi, radio, dan alat-alat kedokteran. Di bidang ilmu
kedokteran, dengan adanya kecanggihan alat-alat kedokteran yang super mini,
yang didukung oleh teknologi nano, dapat dikembangkan teknologi kedokteran yang
mampu melakukan diagnose dan terapi berbagai penyakit yang semula hanya dilakukan
dengan teknik yang beresiko tinggi, seperti pembedahan dan kemoterrapi.
Dengan ditemukannya
teknologi nano pula akhirnya juga ditemukan pula teknologi genome. Teknologi
genome berawal dari kemajuan yang sangat pesat dalam ilmu tentang gen, sehingga
manusia akhirnya bisa mengintervensi proses terjadinya dan pertumbuhan gen.
Awalnya teknologi genome hanya dapat digunakan dalam bidang pertanian, yaitu
untuk pencangkokan bibit unggul sayuran dan buah-buahan. Tetapi lama kelamaan
berkembang di bidang perternakan. Misalnya untuk mengembangkan ternak-ternak
unggul, sampai akhirnya ditemukan teknologi cloning, yaitu penciptaan hewan
(domba) hanya dari satu sel DNA hewan tersebut. Dalam ilmu kedokteran,
teknologi ini sudah mulai diterapkan dalam kasus-kasus pencangkokan organ tubuh
dan proses reproduksi bayi melalui tabung-tabung di laboratorium (dikenal
dengan istilah bayi tabung). Bukannya tidak mungkin pada suatu saat akan
dilakukan pada manusia.
Perkembangan Iptek
seperti yang sudah dijelaskan di atas sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia,
selain itu juga akan ada dampak negatifnya, dan akan berpengaruh terhadap
perilaku manusia pada khususnya, dan norma-norma budaya pada umumnya. Dampak
negatif itu adalah sebagai berikut: fasilitas SMS (Short Massage
Service) misalnya sangat berpengaruh pada menurunnya pengiriman lewat
pos. Fasilitas internet memungkinkan majalahNewsweek di AS dibaca
dalam waktu yang sama di Asia, koran Kompas dari Jakarta,
terbit bersamaan denga versi daerahnya. Perkembangan teknologi di bidang
informasi, juga menimbulkan masalahmasalah baru, khususnya yang menyangkut
norma- norma sosial budaya. Teknologi informasi yang canggih, memungkinkan
anak-anak bisa mengakses pornografi melalui internet, atau orang-orang yang
buta politik membuka situssitus yang berisi hasutan dan provokasi tanpa bisa
disensor sama sekali. Teknologi cloning manusia akan memicu permasalahan baru
dalam etika, karena orang akan mempertanyakan sejauh mana teknologi ini dapat
memberikan kemashlahatan bagi umat manusia, atau justru lebih banyak
kerugiannya.
Demikian pula
teknologi genome, menyebabkan lembaga perkawinan makin tidak diperlukan untuk
melindungi proses reproduksi manusia. Sehingga hubungan seks ekstra akan
bertambah banyak. Teknologi genome menyebabkan pula manusia menjadi berumur
panjang, sehingga timbul permasalahan yang menyangkut orang-orang lanjut usia
jumlahnya semakin lama semakin bertambah. Bahkan untuk permasalahan yang satu
ini, ilmu pengetahuan telah mengembangkan suatu cabang ilmu baru yang disebut
“gerontologi” yaitu ilmu tentang orang-orang usia lanjut.
E. Dampak Iptek Terhadap
Perubahan Sosial Budaya Masyarakat
Dalam
perubahan sosial budaya dikenal adanya konsekuensi, yaitu hasil
dari perubahan sosial budaya. Konsekuensi terbagi dua yaitu konsekuensi
yang fungsional dimana masyarakat menjadi semakin tenteram,
dan konsekuensi yang disfungsional dimana masyarakat mendapat
akibat-akibat yang tidak diharapkan.Disorganisasi adalah perubahan
sosial yang hanya sedikit atau bahkan tidak memberi manfaat bagi
masyarakat. Keadaan masyarakat yang mampu beradaptasi dengan perubahan
disebut adjusment, sedangkan bentuk penyesuaiannya disebutintegrasi. Keadaan
masyarakat yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan disebut maladjusment,
yang akan menimbulkan disintegrasi. Beberapa dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi terhadapa perubahan sosial budaya masyarakat, yakni:
a) Perbedaan kepribadian
pria dan wanita
Banyak
pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang
posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia
bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan
pekerjaan pria semakin menonjol. Data yang tertulis dalam buku Megatrend for
Women:From Liberation to Leadership yang ditulis oleh Patricia Aburdene &
John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin
membesar. Semakin banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota
parlemen, senator, gubernur, menteri, dan berbagai jabatan penting lainnya.
b) Meningkatnya rasa
percaya diri
Kemajuan
ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan
dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri
sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat
melecehkan bangsa-bangsa Asia.
c) Tekanan
Adanya kompetisi
yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi,
akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.
Meskipun
demikian, kemajuan
teknologi akan berpengaruh negatifpada aspek budaya, antara lain:
1. Kemerosotan moral di
kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan
kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai
keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi
"kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani".
2. Kenakalan dan tindak
menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan
tradisi- tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan
tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan
penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama,
kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin
meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran
lalu lintas sampai tindak kejahatan.
Pola interaksi antar
manusia yang berubah. Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan
menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang
disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan
dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail
telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya
berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang
yang tidak memiliki komputer.
BAB 3. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perubahan sosial
merupakan segala perubahan dalam masyarakat, yang mempengaruhi sistem
sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikapsikap, dan pola perilaku di
antara kelompok-kelompok dalam masyarakat, yang berpengaruh terhadap masyarakat
yang bersangkutan baik secara materiil maupun immateriil. Bedakan dengan
perubahan budaya yang fokusnya adalah perubahan dalam segi budaya, seperti
penemuan dan penyebaran mobil, penambahan kosakata dalam bahasa, bentuk seni
baru, dan sebagainya.
Pengaruh kemajuan
teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan. Perkembangan
teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan
manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta
sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang
teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-
inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia tidak
bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai
efek negatif bagi manusia.
Berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh terhadap perubahan sosial-budaya
dalam diri masyarakat. Salah satu dampak postifnya, adalah adanya kompetisi
yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi,
akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras. Salah
satu dampak negatifnya adalah, Pola interaksi antar manusia yang
berubah. Kehadiran komputer
pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola
interaksi keluarga.
Komputer
yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk
berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet,
dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri.
3.2. Saran
Semoga
makalah ini dapat menambah wawasan kita, khususnya bagi generasi muda Islam
Indonesia. Keberadaan makalah ini, diharapkan dapat membentuk jiwa kekritisan
dalam diri setiap pembaca, khususnya mahasiswa muslim. Kita sebagai generasi
muda muslim, sebaiknya kita mampu mengetahui perubahan sosial budaya dalam masyarakat dari aspek perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi,
seperti yang dipaparkan dalam makalah ini. Kami berharap, makalah ini dapat
bermanfa’at dandijadikan sebagai
bahan referensi, khususnya mengenai pengaruh IPTEK terhadap perubahan-perubahan sosial budaya dalam masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Arnie Fajar.
2005. Portofolio dalam Pelajaran IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offset.
Astrid S. Susanto
Sumario. 1995. Globalisasi dan Komunikasi. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
Koentjaraningrat.
2000. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Robert Angus Buchanan.
2006. Sejarah teknologi. Yogyakarta: Pall Mall.
Soedjito.S.
1986. Transformasi Sosial Menuju masyarakat Industri. Yogyakarta:
PT Tiara Wacana.
Soeriaatmadja. r.e.
1977. Ilmu Lingkungan. Bandung: ITB.
Satjipto rahardjo,
dkk. 2000. Problema Globalisasi, Perspektif Sosiologi, Hukum,Ekonomi,
Agama. Surakarta : Muhammadiyah University Press.
Tarsis Tarmudji. Aspek
Dasar Kehidupan Sosial. Yogyakarta: Liberty.
arisudev.wordpress.com/2010/11/29/perubahan-sosial-budaya.
id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial_budaya.
www.leapidea.com/presentation.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDampak IPTEK memang ada yang positif dan negatif, tergantung cara mengelolanya.
BalasHapus