KONFLIK
ANTARA INDIA DAN PAKISTAN
Disusun
oleh Angga Firmansyah (10315766)
Kelas
1TA03
Jurusan
Teknik Sipil
Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan
Dosen
Emilianshah Banowo
Mata
Kuliah Ilmu Sosial Dasar
Universitas
Gunadarma
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang Konflik Antara India dan Pakistan ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima
kasih pada Bapak Emilianshah Banowo selaku Dosen mata kuliah Ilmu Sosial Dasar.
Kami sangat berharap makalah ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai dampak
yang ditimbulkan oleh konflik tersebut. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun
ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di
waktu yang akan datang.
Daftar Isi
Halaman Judul..............................................................i
Kata
Pengantar.............................................................ii
Bab I
Pendahuluan
1.1. Latar
Belakang...............................................
1.2. Rumusan
Masalah.........................................
1.3. Tujuan
Masalah.............................................
Bab II
Pembahasan Materi
2.1.
Faktor-Faktor Penyebab Perpecahan...........
2.2.
Konflik India & Pakistan................................
2.3.
Pandangan luar negeri.................................
Bab III
Penutup
3.1.
Kesimpulan.........................................................
Daftar
Pustaka.............................................................
BAB I
PENDAHULUAN
I.I. Latar Belakang
Di Wilayah kawasan Asia selatan
terdapat organisasi regional yang dinamakan SAARC (South Asian Association for
Regional Cooperation) yang di dalam nya terdapat delapan Negara anggota yaitu
Afganistan, Bangladesh, Bhutan, India, Maldives, Nepal, Pakistan dan Sri Lanka.
tidak dapat di pungkiri perhatian kita akan tertuju kepada hubungan antara
Negara india dan Negara Pakistan yang tidak pernah mengenal kata damai, konflik
– konflik laten yang selalu mewarnai hubungan kedua Negara seringkali
menimbulkan kecemasan di antara hubungan kerjasama regional dengan Negara
Negara lain nya.
Pada tahun 1947 Inggris menarik diri
dari Asia Selatan dan anak benua itu pecah menjadi 2 negara, India yang
mayoritas penduduknya Hindu dan Pakistan yang mayoritas Islam. Perbedaan
komunal dalam perkembangannya tidak dapat diatasi oleh para pemimpin Hindu dan
Muslim dari proses menuju intregasi Negara bangsa.Sejak pemisahan tersebut,
konflik antara kedua komunitas ini menjelma menjadi konflik antar negara.
Sehingga bentrokan senjata tidak dapat dihindari di perbatasan kedua negara.
Sedangkan persoalan wilayah muncul dari proses pembagian wilayah yang tidak
tuntas oleh kolonial Inggris dan mengandung persoalan yang rumit sejak terjadi
pemisahan Pakistan dari India pada tahun 1947.
Adapun proses konflik India dan
Pakistan yaitu konflik yang terjadi sejak bulan Agustus 1947.Peristiwa ini
memiliki empat kejadian perang atau konflik ,tiga diantaranya merupakan konflik
utama dan yang satunya hanya merupakan konflik
kecil yang terjadi diantara india dan pakistan.Tiap kasus perang yang
terjadi penyebab utamanya yaitu perebutan wilayah Kashmir kecuali konflik yang
terjadi tahun 1971 yang disebabkan oleh masalah Pakistan timur.
Sejak tahun 1947 india dan pakistan
memang sudah sering terjadi konflik perpecahan bahkan dikatakan sampai sekarang
belum tuntas.
I.2 Rumusan Masalah
1.
Faktor-Faktor apa saja yang menjadi Penyebab konflik yang terjadi antara
India dan Pakistan ?
2.
Konflik atau perang apa saja yang terjadi antara India dan Pakistan ?
3.
Bagaimana pandangan dan peran luar negeri terhadap konflik India dan
Pakistan ?
1.3 Tujuan Maslah
1.
Untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang menjadi Penyebab konflik
antara India dan Pakistan.
2.
Mengetahui konflik atau perang apa saja yang terjadi antara Pakistan dan
India.
3.
Mengetahui bagaimana pandangan negara-negara luar dan perannya terhadap
konflik India dan Pakistan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Faktor
yang menjadi penyebab awal dari konflik antara India dan Pakistan.
India dan Pakistan adalah dua Negara
di asia selatan yang selalu di rundung konflik laten di antara kedua nya.
konflik yang sampai sekarang belum menemukan titik temu di antara kedua nya di
sebabkan oleh beberapa faktor pemicu. Diantara nya adalah oleh faktor sejarah,
Anak benua India lahir dari tangan Inggris dalam satu kesatuan pada tahun 1947.
Sejak mendapat kemerdekaan dari
Inggris tahun 1947, India dan Pakistan telah 4 kali berperang, dimana tahun
1949 terjadi perang terbuka dikarenakan Konflik Kashmir, dan perang lainnya
karena India membantu Pakistan Timur (kini bernama Bangladesh) melepaskan diri
dari Islamabad. Kashmir sendiri wilayahnya tidak hanya dijadikan rebutan antara
India dan Pakistan, tapi juga Cina.
Penyebab awalnya yaitu ketika India
tetap mengklaim seluruh wilayah Kashmir
adalah teritorinya dan Pakistan menolaknya.Kashmir sendiri merupakan simbol
bagi identitas nasional India sekaligus Pakistan, menjadi kendala dalam urusan
politik dalam negeri, serta kompromi bagi kedua negara sulit terwujud.
Penyebab Wilayah Kashmir diperebutkan
oleh India dan Pakistan :
faktor goegrafis.Dataran tinggi dengan
luas 222.801 km² ini memiliki nilai-nilai ekonomis dan strategis bagi Pakistan.
Nilai ekonomis tersebut berasal da ri kesuburan tanah serta keindahan alam yang
memungkinkan daerah tersebut menjadi obyek wisata. Lebih dari itu, pentingnya
Kashmir secara ekonomis bagi Pakistan adalah semua sungai yang ada didaerah
tersebut mengalir menuju Pakistan dan pusat kegiatan jaringan kanal Pakistan
berlokasi di Kashmir.
Faktor geopolitik.Bagi India adalah
dengan dikuasainya Kashmir akan memungkinkan India memiliki akses terhadap
wilayah strategis di bagian barat daya, di samping Kashmir menyediakan suatu
rangkaian hubungan tradisional antara Asia Tengah dan Subkontinen. Hubungan
India dan ketiga Negara tetangganya yang terpenting - Rusia, China, Afghanistan
sangat tergantung pada luasnya wilayah Kashmir yang dapat dikuasai.
Yang kedua di sebabkan oleh faktor
agama di antara mereka.Di bawah Ali Zinah,
mengambil jalan sendiri memisahkan diri dari India karena merasa bahwa
aspirasi politik umat Islam saat itu tak bisa disalurkan. Oleh karena itu
karena dukungan masyarakat penganut Islam maka lahir Pakistan bebas dari India.
Yang ketiga adalah faktor politik,
Setelah Pakistan memisahkan diri dari India menjadi Pakistan timur dan barat,
pada perjalanan sejarahnya Pakistan timur tidak tertampung aspirasi politiknya.
Dengan dukungan India, Pakistan timur berpisah dari Pakistan barat yang
kemudian melahirkan negara baru, Banglades. Kepentingan Pakistan timur akan
penampungan aspirasi politiknya menjadi pendorong terjadinya kelahiran baru
Bangladesh meskipun tidak ada persoalan agama karena keduanya mayoritas
penduduknya Muslim.
Yang kelima adalah faktor keamanan,
Karena merasa adanya ancaman terutama dari negara besar seperti India di Asia
Selatan, Pakistan ataupun Sri Lanka merasakan betapa perlunya mempersenjatai
diri. Pakistan terutama sering merasa ancaman ideologi yang dilatarbelakangi
agama Hindu terus membayang-bayangi. Oleh karena itu interaksi yang terjadi di
kawasan pun lebih dilandasi oleh kecurigaan dan kehati-hatian terutama melihat
tindak-tanduk India yang tak bisa dipercaya begitu saja.Pacuan senjata di Asia
Selatan dipicu oleh kecurigaan terutama dari Pakistan ke India dan sebaliknya.
Tidak mengherankan apabila Pakistan berusaha mencari senjata pamungkas yakni
nuklir sebagai kekuatan penggetar yang kemudian justru mempercepat kelahiran
program senjata nuklir India. Meskipun kedua negara belum secara terus terang
menggelar senjata nuklirnya namun sudah menjadi pendapat umum bahwa baik
Pakistan maupun India memiliki kemampuan membuat bom atom.
ke enam ada nya faktor persaingan
pengaruh, Dua negara besar di kawasan ini berusaha saling memantapkan
pengaruhnya di Asia Selatan maupun ikut mempengaruhi negara besar di luar
kawasan untuk masuk ke wilayah itu.
2.2. Konflik atau Perpecahan yang terjadi antara
India dan Pakistan
4 Perang Sengit Antara India -
Pakistan yang Pernah Terjadi . Ketiganya
disebabkan masalah utama yaitu perebutan wilayah kashmir dan yang satunya
disebabkan oleh masalah wilayah pakistan timur.
Wilayah Khasmir terbagi oleh tiga
negara: Pakistan mengontrol barat laut, India mengontrol tengah dan bagian
selatan Jammu dan Kashmir, dan Republik Rakyat Cina menguasai timur laut (Aksai
Chin).Pakistan memandang seluruh wilayah Kashmir sebagai wilayah yang di
pertentangkan, dan tidak menganggap klaim India atas wilayah ini. Sebuah
pilihan yang disukai banyak orang Kashmir adalah kemerdekaan, namun baik
Pakistan dan India menentang hal ini.
1.Perang India-Pakistan 1947 (21
Oktober 1947 - 31 Desember 1948)
Perang India-Pakistan 1947,
kadang-kadang disebut sebagai Perang Kashmir Pertama, adalah perang yang terjadi
antara India dan Pakistan terhadap wilayah Kashmir dari tahun 1947 sampai 1948.
Perang ini merupakan perang pertama dari empat perang yang terjadi antara India
dan Pakistan. Akibat perang ini masih memengaruhi geopolitik kedua negara.
2.Perang India-Pakistan 1965
Perang India-Pakistan 1965, juga
disebut Perang Kashmir Kedua, adalah perang yang terjadi antara India dan
Pakistan pada Agustus 1965 sampai September 1965. Perang ini adalah pertempuran
kedua antara India dan Pakistan terhadap wilayah Kashmir.
Perang pertama telah terjadi pada
tahun 1947. Perang ini terjadi selama lima minggu, yang berakhir dengan ribuah
korban jiwa pada dua belah pihak dan gencatan senjata oleh PBB. Perang ini
dimulai dengan kegagalan Pakistan dalam operasi Gibraltar yang bertujuan untuk
menyusupi dan menyerang Jammu dan Kashmir.
3.Perang India-Pakistan 1971
Perang India-Pakistan 1971 adalah
konflik utama antara India dan Pakistan. Perang ini berhubungan dengan Perang
Kemerdekaan Bangladesh (kadang-kadang disebut Perang Saudara Pakistan).
Terdapat argumen tentang tanggal perang. Namun, serangan dilancarkan antara
India dan Pakistan pada sore tanggal 3 Desember 1971. Konflik bersenjata front
barat India selama periode 3 Desember 1971 dan 16 Desember 1971 disebut Perang
India-Pakistan oleh Bangladesh dan India. Perang ini berakhir dengan kekalahan
Pakistan.
4.Perang India-Pakistan 1999 (Perang
Kargil)
Perang Kargil, juga disebut Konflik
Kargil, adalah konflik bersenjata antara India dan Pakistan yang terjadi antara
Mei dan Juli 1999 di distrik Kargil, Kashmir. Penyebab perang ini adalah
masuknya pasukan Pakistan dan militan Kashmir ke wilayah India pada Line of
Control, yang merupakan perbatasan de facto antara kedua negara.
Keinginan Pakistan untuk mengambil
alih Kashmir dari India tidak pernah lenyap. Bagi Pakistan, dengan berpegang
pada Two-Nation theory (Teori Dua Bangsa) yakni satu Muslim dan satu Hindu,
masuknya Kashmir kedalam wilayahnya adalah merupakan keharusan karena mayoritas
penduduk Kashmir adalah beragama Islam. Teori Dua Bangsa adalah merupakan suatu
reaksi negative terhadap peristiwa-peristiwa yang sedang membentuk nasib Asia
Selatan dalam pertengahan abad ke-20.
2.2.1. Upaya-upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan
konflik India-Pakistan
Beberapa perundingan kerap di lakukan
menteri luar negeri atau para petinggi Negara india dan Pakistan. Namun seperti
yang sudah di tuliskan di atas. Konflik ini belum menemutak sebenar benar nya
titik temu. Karena masalah yang sudah menjalar ke berbagai bidang aspek
masyarakat.
Yang pertama kali tahun 2000 an,
perundingan yang di lakukan dengan mempertemukan petinggi Negara india dan
Pakistan yang pada saat itu ada lah Presiden Pakistan Pervez Musharraf dengan
perdana menteri india Manmohan Singh. Yang pada saat itu di tengahi oleh mentri
luar negeri amerika serikat Collin Powell dalam kunjungan nya ke asia selatan.
Januari 2004 kedua Negara melalui
perwakilan nya bertemu melakukan perundingan.Tanggal 3 Januari, Perdana Menteri
India Atal Behari Vajpayee menapakkan lagi kakinya di Pakistan. RESMINYA, ia
datang untuk menghadiri pertemuan puncak (Konferensi Tingkat Tinggi) tahunan
Asosiasi Kerja Sama Regional Asia Selatan (SAARC) di Islamabad. Namun, tujuan
pokok sesungguhnya adalah memulai kembali usaha perdamaian India-Pakistan yang
buntu.
Pada tanggal 5 Januari 2004, Vajpayee
dan Presiden Pakistan Pervez Musharraf melakukan pertemuan bilateral.Dimulainya
kembali usaha perdamaian di antara kedua negara utama di Asia Selatan itu.
Pertemuan ini membuahkan kejutan yang menyegarkan, yaitu berupa kesepakatan di
antara kedua pemimpin untuk memulai dialog menyeluruh, yang akan dimulai pada
Februari2004. Vajpayee dan Musharraf juga sama-sama berkeyakinan bahwa proses
perundingan itu pada akhirnya juga akan menyelesaikan konflik Kashmir.
2.3. Pandangan dan Keikutsertaan Negara Luar
Terhadap Konflik India – Pakistan.
A.
Amerika Serikat
Amerika Serikat (AS) mengatakan,
pihaknya memiliki "perhatian besar" tentang situasi di Kashmir,
tetapi mengisyaratkan bahwa pihaknya tidak akan berusaha menengahi konflik
wilayah Himalaya antara Pakistan dan India itu.
Para pejabat yang jarang berbicara
secara terbuka tentang Kashmir yang India anggap satu masalah domestik. Namun,
Pakistan mengajukan masalah itu secara tegas dalam perundingan-perundingan
tingkat pejabat tinggi dengan Amerika Serikat yang bertujuan untuk meningkatkan
kemitraan kedua negara yang sering terganggu itu.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri
Philip Crowley mnegatakan: "Kami memiliki perhatian besar tentang situasi
di Kashmir. Kami berbicara dengan sahabat-sahabat Pakistan kami dan
sahabat-sahabat India mengenai masalah ini secara reguler. Kami akan melihat
situasi menyelesaikan masalah Kashmir. Terlalu banyak ketegangan dan aksi
kekerasan di Kashmir, dan karena itu mengapa kami terus mendorong kedua negara
menyelesaikannya melalui dialog. Namun, Kebijakan Amerika Serikat jelas, kami
yakin bahwa ini adalah satu masalah yang pada akhirnya harus diselesaikan
antara India dan Pakistan".
Dalam konflik Kashmir ini, AS malah
mendampingi Rusia membantu India. Di sinilah kepentingan politik AS bermain.
Ketika kelompok Islam yang dijadikan sasaran, maka AS akan dengan gencar
memberikan dukungan.Amerika Serikat sebagai negara adidaya, memiliki
tingkat pressure yang sangat kuat,
sehingga mampu menundukkan mantan Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif. Dalam
pernyataanya, Nawaz Sharif menjanjikan akan menarik pasukan Pakistan dari
wilayah Kashmir. Tentu saja pernyataan Sharif tersebut mendapat tanggapan
keras, baik dari para pejuang Kashmir maupun dari masyakat Pakistan.Dus,
akhirnya Nawaz Sharif terguling dalam sebuah kudeta tak berdarah yang dipimpin
Jenderal Pervez Musharraf.
B.
Rusia
India dalam perjalanan sejarahnya selalu
melakukan aliansi politik dengan Soviet (kini Rusia). Keberpihakan kapada
Soviet ini menjadikan India berada di Blok Timur (Komunisme) dan berseberangan
dengan Blok Barat (AS). Namun pasca leburnya perang dingin dengan ditandai
runtuhnya Uni Soviet (sebagai kekuatan Komunisme/Blok Timur) yang menjadikan
AS satu-satunya negara adikuasa, telah
merubah haluan keberpihakan AS. Dalam
konflik Kashmir ini, AS malah mendampingi Rusia membantu India. Di sinilah
kepentingan politk AS bermain. Ketika kelompok Islam yang dijadikan sasaran,
maka AS akan dengan gencar memberikan dukungan.
C.
Indonesia
Indonesia menganut politik luar negeri
bebas aktif, sehingga Indonesia selalu mendukung penyelesaian konflik dengan
jalan damai dan tidak memihak salah satu pihak yang bersengketa. Dalam konflik
Kashmir, Indonesia diminta oleh Pakistan untuk membujuk India untuk mengakhiri
konflik tersebut. Pemerintah Indonesia tetap mendukung segala bentuk
penyelesaian konflik dengan damai.
D.
RRC
RRC dan India memiliki sejarah suram
antar keduanya dan mencapai klimaksnya pada Perang Cina – India. Perang
perbatasan Cina-India berakhir dengan kekalahan tragis militer India. Hal ini
mendorong India untuk mengembangkan militernya baik konvensional maupun
non-konvensional dengan kemampuan untuk menghadapi Cina. Langkah ke arah ini
dapat dilihat misalnya dengan rencana pengadaan 300 TUT T-90, yang jelas
dimaksudkan untuk pertahanan menghadapi Cina. Sekali pun keadaan pseudo-hostile
antara India dan Cina mulai mencair, serta hubungan kedua negara bertambah baik
terutama sejak kunjungan Jiang Zemin November 1996, namun sangat jelas bahwa
India masih menganggap Cina sebagai ancaman. Entah itu dari analisis militer
atau pun hanya sebagai alasan untuk mengembangkan kekuatan militer-nya, yang
jelas proyeksi militer India ditujukan untuk menyaingi kekuatan militer Cina.
Satu hal yang paling jelas adalah
pernyataan para petinggi India pasca percobaan nuklir Pokhran II tahun 1998,
bahwa alasan dari pengembangan militer India adalah untuk menghadapi ancaman
Cina. Tak kurang PM Atal Behari Vajpayee dan Menteri Pertahanannya, George
Fernandes memberikan pernyataan tersebut, yang kemudian disikapi dengan
kemarahan besar dari para pejabat Cina. Sekali pun kemudian pernyataan tersebut
dibantah oleh India. Membaiknya hubungan Cina-India kemungkinan tidak lepas
dari upaya Cina untuk menjamin keamanannya di Barat Laut, menjelang Invasi ke
Taiwan. Bukan rahasia lagi bahwa Cina tengah mempersiapkan Invasi ke Taiwan dan
mungkin juga ke Kepulauan Cina Selatan yang merupakan bagian dari 'urusan dalam
negeri' Cina. Dan keberadaan India yang bermusuhan sangat menghalangi hal ini.
Cina harus menjamin persahabatan dengan India sebelum dapat membereskan 'urusan
dalam negerinya'.
BAB
III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Sejak mendapat kemerdekaan dari
Inggris tahun 1947, India–Pakistan telah 4 kali berperang,
dimana tahun 1949 terjadi perang terbuka dikarenakan Konflik Kashmir,
dan perang lainnya karena India membantu Pakistan Timur (kini bernama
Bangladesh) melepaskan diri dari Islamabad
India mengklaim seluruh Kashmir adalah
teritorinya dan Pakistan menolak karena mayoritas penduduk Kashmir adalah
muslim yang bertempat di teritori yang dikuasai India. Konflikpun menjadi lebih
kompleks yang semula hanya persoalan wilayah berkembang menjadi konflik antar
agama dan konflik aliran. Konflik terjadi karena kepentingan politik kedua
negara dan kekuasaan klaim secara sepihak dari India maupun Pakistan.
Penyelesaian masalah Kashmir menemui
jalan buntu setelah berakhirnya perang India-Pakistan tahun 1947-1948.
Sementara itu, setelah mengalami perang perbatasan dengan Cina pada tahun 1962,
India meningkatkan kemampuan militernya. Gejala-gejala yang tidak menguntungkan
bagi Pakistan ini mendorong Pakistan untuk segera menyelesaikan masalah Kashmir
sebelum kehilangan kesempatan untuk melakukannya. Akibat pemikiran ini pecahlah
perang antara India dan Pakistan yang berlangsung selama 22 hari. Dalam perang
inipun ternyata tidak berhasil merampas Kashmir dari India.
Keinginan Pakistan untuk mengambil
alih Kashmir dari India tidak pernah lenyap.Pakistan berpegang pada Two-Nation
theory (Teori Dua Bangsa) yakni satu Muslim dan satu Hindu, masuknya Kashmir
kedalam wilayahnya merupakan keharusan karena mayoritas penduduk Kashmir
beragama Islam.
Perang signifikan Kashmir bukan hanya
pada masalah keamanan nasional semata, melainkan lebih dari itu, karena bagi
India Kashmir mempunyai makna untuk mempertahankan kesatuan nasional,
eksistensi paham sekularisme, warisan sejarah budaya di masa lalu, dan dominasi
India di Asia Selatan.
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_India-Pakistan_1947
http://www.lihat.co.id/2013/01/4-perang-sengit-antara-india-pakistan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar