Minggu, 01 Oktober 2017

Latar Belakang Pembuatan Jalan Tol Di Sumatera

BAB I
PENDAHULUAN

1.1           1.1       Latar Belakang

Di Indonesia peranan investasi infrastuktur transportasi sebagai suatu generator suatu pertumbuhan ekonomi telah menjadi perhatian sejak lama, karena salah satu bentuk investasi transportasi di antaranya adalah melalui pembangunan jalan tol. Pembangunan jalan tol di Indonesia dimulai pada tahun 1975. Hal tersebut didorong dengan keinginan Negara dalam memperlancar lalu lintas, meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa guna menunjang pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pemerataan hasil pembangunan dan keadilan, dan meringankan beban  dana pemerintah melalui partispasi pengguna jalan. Manfaat yang diharapkan dari pembangunan jalan tol itu sendiri adalah meningkatkan aksesbilitas, pengaruh pada perkembangan wilayah dan peningkatan ekonomi, adanya keuntungan berupa penghematan biaya operasi kendaraan dan waktu, dan pengembalian investasi melalui pendapatan tol yang tergantung pada kepastian tariff tol.
Sumatera adalah salah satu pulau di Indonesia yang membutuhkan pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastrukstur tersebut lebih ditekankan pada pembangunan jalan tol. Melalui pembangunan tersebut, diharapkan akan membangkitkan ekonomi Sumatera terutama dalam hal penyumbangan PDB nasional dan sebagai bagian untuk mendukung terciptanya Asian Highway Network yang telah disepakati pada forum United Nations di Sanghai, China.

1.2       Tujuan

Perubahan biaya relatif dari sarana transportasi baru terhadap sarana transportasi lama. Peningkatan ketersediaan sarana transportas, Peningkatan kualitas perjalanan, Peningkatan aktivitas ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi perubahan pola dan struktur konsumsi masyarakat, Peningkatan pendapatan perkapit masyarakat, dan sebagainya.

1.3           Rumusan Masalah

1.      Bagaimana perkembangan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera?
2.   Apakah pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera sebagai salah satu  alasan untuk mendongkrak ekonomi?














BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1     Teori Pasca Ketergantungan
Teori Pasca Ketergantungan merupakan reaksi dari Teori Ketergantungan. Teori ini bisa disebut sebagai teori tentang pembangunan.  Disamping itu ada pula Teori Liberal. Teori Liberal pada dasarnya tidak banyak dipengaruhi oleh teori ketergantungan, teori ini berjalan mengikuti asumsi-asumsi bahwa modal dan investasi adalah masalah utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Kritik terhadap teori liberal pada umumnya berkisar pada ketajaman definisi dari teori ketergantungan.
Agar konsep ketergantungan dapat di pakai untuk menyusun teori, maka ada dua kriteria yang harus dipenuhinya, yaitu:
·        Gejala ketergantungan ini harus hanya ada di negara-negara yang ekonominya mengalami ketergantungan dan tidak di negara yang tidak tergantung dengan negara lain.
·        Gejala ini mempengaruhi perkembangan dan pola pembangunan di negara-negara yang tergantung.

Pandangan Lall dari penelitiannya terhadap aspek ekonomi sosiopolitik gejala ketergantungan, bahwa ia melihat gejala ini juga terdapat di negara-negara yang dianggap tidak tergantung. Misalnya tentang dominasi modal asing. 


BAB III
PEMBAHASAN
                                                             
3.1     Perkembangan Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera
Proyek infrastruktur prioritas pemerintah hingga 2019 mendatang salah satunya adalah pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU dan Perumahan Rakyat menerbitkan data terbaru yang secara rinci masing-masing ruas tol di Pulau Sumatera telah menunjukan perkembangan yang cukup positif.
Pertama, ruas tol Medan-Binjai sepanjang 16,72 km. PT Hutama Karya adalah perusahaan yang bertanggung jawab atas pembangunan ruas tol ini. Proses pembebasan lahan telah mencapai  70% atau sekitar 11,7 km, sedangkan perkembangan konstruksi mencapai 7,9%.
 http://bumn.go.id/data/uploads/filemanager/source/117/26%20Maret%202016/Slide4.JPG

            Kedua, ruas tol Pekan Baru-Kandis-Dumai sepanjang 131 km. Tanggung jawab  dalam pembangunan ruas tol ini diserahkan ke PT Hutama Karya. Saat ini dalam persiapan konstruksi sembari menunggu kesiapan lahan yang saat ini telah terbebas 19,5%.
http://www.shnews.co/foto_berita/31jalan%20tol%20BORR-matanews.com.jpg

            Ketiga, ruas tol Palembang-Indralaya sepanjang 22 km. PT Hutama Karya adalah perusahaan yang bertanggung jawab atas pembangunan ruas tol ini. Proses pembebasan lahan telah mencapai 49,09% atau sekitar 10,8 km. Sedangkan pembangunan konstruksi  telah mencapai total 10,35%.
http://bumn.go.id/data/uploads/filemanager/source/117/JTHK/16%20Des%202015%20Palindra/Slide15.JPG


            Keempat, ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140 km. Tanggung jawab pembangunan ruas tol diserahkan ke Hutama Karya. Proses pembebasan lahan mencapai 18,02% atau sekitar 25,23 km. Kegiatan konstruksi yang dilakukan pada paket 1 telah mencapai 1,16%, paket 2 mencapai 3,53%, Paket 3 dan 4 dalam persiapan konstruksi sembari menunggu kesiapan lahan.
http://bumn.go.id/data/uploads/filemanager/source/117/JTHK/16%20des%20bakauheni%20-%20terbanggi%20besar/Slide29.JPG

            Kelima, ruas tol Kayu Agung-Palembang-Betung sepanjang 111 km akan diserahkan secara penuh ke pihak swasta. Saat ini prosesnya tengah dalam rangkaian lelang investasi untuk mencari investor paling kompeten.
http://www.trijayafmplg.net/wp-content/uploads/2011/07/menteripudesakjasamarga.jpg

            Keenam, ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi sepanjang 61,70 km. Tanggung jawab pembangunan ruas tol ini diserahkan ke PT Jasamarga Kualanamu Toll. Proses pembebasan lahan telah mencapai 85,98%. Kegiatan konstruksi jalan tol yang terdiri dari 6 seksi pekerjaan ini telah mencapai perkembangan 6,01%.
http://www.housing-estate.com/wp-content/uploads/2015/01/tol-medan-kualanamu.jpg

3.2     Jalan Tol Trans Sumatera sebagai Pendongkrak Ekonomi
Salah satu cara untuk memajukan suatu bangsa dapat dilakukannya pengelolaan kekayaan alam yang melimpah dan dimanfaatkannya secara maksimal. Parlementer kemajuan bangsa itu sendiri diukur dengan kemajuan suatu ekonomi bangsa. Karena suatu bangsa dapat dianggap maju jika perekonomiannya baik. Perekonomian yang baik dapat dilihat dari pendapatan perkapita yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Kebutuhan infrastruktur tidak terlepas dari peningkataan perekonomian. Infrastruktur menjadi kebutuhan dasar penduduk suatu negara secara ekonomi dan sosial. Seperti halnya, fasilitas transportasi, bangunan institusional dan komesial.
Dalam hal ini, infrastruktur transportasi menjadi hal utama dalam menopang kegiatan perekonomian negara, karena itu infrastruktur transportasi menjadi sangat penting untuk Indonesia. Infrastruktur tol sangat penting dimiliki oleh bangsa Indonesia. Jalan tol berfungsi untuk memudahkan para pengguna kendaraan beroda empat dalam perjalanan. Tetapi dalam kenyataannya, banyak sekali pengguna jalan di Indonesia diresahkan karena kemacetan dan jalan berlubang yang menyebabkan perjalanan menjadi semakin lama. Hal ini sangat merugikan bagi kendaraan yang dikejar target waktu dalam perjalanan.
Dalam aplikasinya, jalan tol sangat berpengaruh dalam perekonomian suatu negara. Akses menuju daerah  akan lebih mudah dijangkau dan dengan sendirinya investor juga akan datang. Dalam pembahasan ini, jalan tol sendiri memiliki beragam manfaat, diantaranya:

1. Akses jalan menjadi mudah atau adanya keterjangkauan daerah. Jika suatu daerah sudah mudah diakses akan menarik para investor untuk berinvestasi disana.
2. Jalan umum banyak sekali memiliki hambatan seperti kemacetan, maupun jalan banyak yang berlubang.  Hal tersebut menyebabkan perusahaan merugi karena barang yang terlambat dikirim, apalagi yang muatannya adalah sayur atau buah yang memiliki batas waktu maksimum. Bisa jadi sayur atau buah tersebut sudah membusuk kalau truk yang mengangkut tidak sesuai target waktu dalam mengantarnya. Dalam hal ini, jalan tol mempercepat waktu perjalanan kendaraan

3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan adanya jalan tol ekonomi daerah pun akan naik, contohnya adalah adanya jalan tol Tangerang-Merak. Pada triwulan III tahun 2013 jalan tol tersebut memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten.
4. Membantu membuka lapangan pekerjaan yang dapat diandalkan di Indonesia. Seperti cntoh dalam pengoperasian jalan tol membutuhkan operator yang bergatian selama 24 jam.
5. Para pengguna jalan tol akan membayar ketika lewat. Sehingga dapat memberikan pendapatan bagi Negara dan hasilnya dapat dimanfaatkan oleh Negara.
            Dengan adanya jalan tol, selain membuat perjalanan menjadi lebih cepat, daerah juga akan lebih maju terutama dalam bidang ekonomi. Banyak harapan muncul dalam pembangunan jalan tol di Indonesia, terutama di pulau Sumatera. 
Sejauh ini, dalam proyek pembangunan jalan tol ruas Palembang-Simpang Indralaya, PT Hutama Karya (HK) mendapatkan pinjaman sebesar Rp 1,24 triliun. Menurut Direktur PT. HK, I Gusti Ngurah Putra, ruas tol Sumatera sebenarnya tidak menguntungkan jika dilihat dari sisi finansial. Namun, ada harapan saat beroperasi nanti tol tersebut dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar. Secara finansial proyek tersebut tidak layak, tapi secara ekonomi rakyat membutuhkan. Karena dapat “meng-generate” (pembangunan), selain di Jawa juga di Sumatera.
Sebagai contohnya, ruas tol di Malaysia yang dibangun dari sisi selatan ke utara, mampu memberikan kontribusi ke pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.



3.3     Tipe Pembangunan
Berikut 10 tipe pembangunan dalam kajian Teori Pembangunan:
TIPE
PERENCANAAN
PERTUMBUHAN
PERUBAHAN
Tipe Ideal
+
+
+
Tipe Menghasilkan Dalam Jangka Pendek

+

+

-
Tipe Menghasilkan Dalam Jangka Panjang

+

-

+
Tipe Kegagalan
+
-
-
Dorongan Lingkungan
-
-
+
Tipe Pragmatis
-
+
+
Tipe Krisis
-
+
­-
Tipe Stagnasi/Statis
-
-
-
CHOS
?
?
?

Keterangan:
1.      Tipe Ideal adalah tipe pembangunan yang bisa merencanakan perubahan dan pertumbuhan.
2.      Tipe Menghasilkan Dalam Jangka Pendek adalah tipe pembangunan yang bisa merencanakan pertumbuhan tetapi tidak adanya perubahan.
3.      Tipe Menghasilkan Dalam Jangka Panjang adalah tipe pembangunan yang bisa merencanakan perubahan tetapi tidak adanya pertumbuhan.
4.      Tipe Kegagalan adalah tipe pembangunan yang tidak bisa merencanakan perubahan dan pertumbuhan.
5.      Tipe Dorongan Lingkungan adalah tipe pembangunan yang tidak bisa merencanakan pertumbuhan tetapi adanya perubahan.
6.      Tipe Pragmatis adalah tipe pembangunan yang tidak ada perencanaan, tetapi adanya perubahan dan pertumbuhan.
7.      Tipe Krisis adalah adalah tipe pembangunan yang tidak adanya perencanaan dan perubahan, tetapi adanya pertumbuhan.
8.      Tipe Stagnasi/Statis adalah tipe pembangunan yang tidak adanya perencanaan dan perubahan, serta pertumbuhan.
9.      Tipe Confusion (kebingungan), Hassle (perkelahian), Angry (kemarahan), Of stake (pertarungan) & Stagnan (Kebosanan) atau CHOS adalah tipe pembangunan yang semuannya diragukan (tidak jelas perencanaan perubahan dan pertumbuhan).
Pada Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera masuk dalam tipe pertama yaitu Tipe Ideal. Karena adanya pembangunan tol ini merupakan tipe pembangunan yang bisa merencanakan perubahan dan pertumbuhan. Pelaksanaan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ini sebelumnya sudah merupakan bagian dari perencanaan pembangunan Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, namun setelah itu dilanjutkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo. Seiring berjalannya waktu, pembangunan tersebut hampir memasuki tahap akhir, dimana dampak perubahan sudah mulai terlihat di pulau Sumatera. Masyarakat tidak lagi mengeluhkan akses jalur jalan yang jauh. Dari hal tersebut, merupakan pintu masuk untuk pertumbuhan ekonomi di pulau Sumatera. Salah satunya investor asing yang berinvestasi disana.

BAB IV
KESIMPULAN

4.1     Kesimpulan
Infrastruktur transportasi menjadi hal utama dalam menopang kegiatan perekonomian negara, karena itu infrastruktur transportasi menjadi sangat penting untuk Indonesia. Salah satunya adalah infrastruktur dalam pembangunan dan pengembangan jalan tol. Jalan tol berfungsi untuk memudahkan para pengguna kendaraan beroda empat atau lebih dalam perjalanan. Dalam hal ini, pemerintah menjalankan Pembangunan dan Pengembangan Jalan Tol Trans Sumatera. pembangunan tersebut hampir memasuki tahap akhir, dimana dampak perubahan sudah mulai terlihat di pulau Sumatera. Masyarakat tidak lagi mengeluhkan akses jalur jalan yang jauh. Dari hal tersebut, merupakan pintu masuk untuk pertumbuhan ekonomi di pulau Sumatera. Salah satunya investor asing yang berinvestasi disana.

4.2     Saran                                                                  

Pembangunan dan pengembangan jalan tol sebagai sarana transortasi sangat diharapkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, perlu di adakannya pembangunan lebih banyak lagi diberbagai pulau di Indonesia, agar akses masyarakat semakin luas. Namun disamping itu, pembangunan yang efektif dan efisien juga menjadi fokusan utama. Agar tidak ada pihak yang dirugikan baik dari pemerintah sendiri maupun masyarakat setempat.