Minggu, 22 Mei 2016

Manusia dan Harapan

PENGERTIAN HARAPAN
   Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
   Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".
   Kalimat lain "harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkankhayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.
1.SEBAB – SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN
Ada 2 hal yang menyebabkan seseorang memiliki harapan, yaitu :
   1. Dorongan Kodrat
        Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan bahagia.Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan hidup bersama dengan manusia lain.Dengan kodrat        inilah, manusia memiliki harapan.
   2. Dorongan Kebutuhan Hidup
        Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya.
Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
                   a. Kelangsungan hidup (survival).
                   b. Keamaanan (safety).
                   c. Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved).
                   d. Diakui lingkungan (status).
                   e. Perwujudan cita-cita (self-actualization).
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2.BERBAGAI CARA UNTUK MENCAPAI HARAPAN
            Percaya diri dan Optimis
            Sebelum kita melakukan sesuatu ( untuk mencapai harapan ), kita harus percaya diri dan optimis. Maksudnya kita harus percaya pada kemampuanyang ada pada diri kita dan kita harus berfikir positif serta yakin bahwa harapan itu pasti tercapai. Kita tidak boleh berfikir pesimis dan takut mengambil resiko. Karena hal tersebut bisa menghambat kita untuk Mencapai sebuah Harapan.
            Berusaha dengan sungguh-sungguh
            Untuk mencapai sebuah harapan kita tidak bisa hanya tinggal diam. Oleh karena itu kita diharuskan berusaha dengan sungguh-sungguh, maksudnya kita harus bekerja dengan ikhlas, bekerja keras dengan sepenuh tenaga, dan bekerja dengan sebaik mungkin. Jangan sampai kita bekerja dengan ceroboh atau sembarangan, karena itu tidak akan membuahkan hasil.
            Berdoa pada Allah SWT
Setelah kita melakukan usaha dengan sebaik mungkin, kita tidak boleh menyudahinya sampai disitu saja. Kita lanjutkan dengan berdoa pada Allah SWT. Sebab Allah akan mengabulkan permintaan hamba-Nya jika hamban-Nya mau berdoa. Sesuai dengan firman Allah yaitu “ Berdoalah pada-Ku, niscaya doamu akan Kukabulkan ”. Nah, oleh karena itu kita jangan malas dan jangan malu untuk berdoa dan meminta pada Allah SWT.
            Bertawakkal pada Allah SWT
            Setelah kita sudah berusaha dan berdoa, kita harus bertawakkal pada Allah SWT. Maksud dari bertawakkal pada Allah adalah kita berserah diri pada Allah setelah kita berusaha dan berdoa dengan sebaik mungkin. Jadi setelah berusaha kita harus berserah diri pada Allah SWT. Karena manusia hanya bisa berencana dan Allah lah yang menentukan hasilnya.
Bersedekah dan Beribadah
Selain itu, kita bisa juga mendampingi hal-hal diatas dengan bersedekah. Dengan bersedekah kita bukan mengurangi harta kita, tapi malah menambahnya karena Allah akan membalasnya dengan berlipat-lipat. Saat kita bersedekah, kita boleh sambil berdoa dan berharap agar harapan kita tercapai. Selain bersedekah kita harus memperbanyak beribadah. Misalnya berpuasa dan melakukan salat sunnah Hajat. Mungkin dengan hal itu harapankita akan semakin semakin mudah tercapai .Setelah kita sudah melakukan hal-  hal diatas tapi harapan kita masih belum tercapai juga, kita harus tetap sabar, tidak cepat menyerah dan tidak putus asa. Kita harus terus berusaha dan berusaha lagi agar harapan kita tercapai.
3. MACAM – MACAM HARAPAN
Ibnul Qayyim berkata, “Harapan itu ada tiga macam :
1.Harapan seorang yang beramal ketaatan akan pahala,
2.Harapan seorang pendosa yang bertaubat akan ampunan,
3.Harapan seorang yang terus menerus meremehkan dosa dan kesalahannya akan ampunan Rabb-nya, namun ia tidak beramal untuk itu, maka ia termasuk orang yang tertipu.
4. PERBEDAAN HARAPAN DENGAN CITA – CITA
Cita-cita menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau tujuan yangselalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup. tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup.
          Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.
          Jadi perbedaan harapan dengan cita – cita adalah Cita-cita merupakan sesuatu yang diinginkan (berharap) tapi belum tercapai, sedangkan harapanadalah keinginan supaya sesuatu terjadi

Minggu, 15 Mei 2016

Manusia dan Kegelisahan

Manusia dan Kegelisahan


Pengertian Kegelisahan

Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan menipakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.



3 Macam Kecemasan yang Menimpa Manusia

·        Kecemasan Obyektif.
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseoarang yang mengancam untuk mencelakakannya

·        Kecemasan Neorotis (Syaraf).
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah.

·        Kecemasan Moril
Kecemasan moril desebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki macam – macam emosi antara lain : iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.

Sebab-sebab Orang Gelisah
1.      Gelisah terhadap apa yang dia lakukan baik buruk maupun tidak.
2.      Gelisah terhadap keputusan yang tidak memuaskan.
3.      Gelisah karena takut miliknya hilang.

Contoh-contoh Orang Gelisah
1.      Gelisah terhadap apa yang dia lakukan baik buruk maupun tidak.
2.      Gelisah terhadap keputusan yang tidak memuaskan.
3.      Gelisah karena takut miliknya hilang.

Usaha mengatasi Kegelisahan beserta contoh
Dalam mengalami sikap gelisah untuk mengatasi hal tersebut hal yang di butuhkan yaitu dengan bersikap tenang serta sabar dan dapat menerima apa yang telah terjadi baik buruk maupun tidak.

Beberapa contoh mengatasi kegelisahan :
· Bersikap tenang saat memiliki masalah
· Bersabar dalam menerima keputusan
· Ikhlas terhadap apa yang telah terjadi.

 KETERASINGAN

- Pengertian Keterasingan
Keterasingan adalah suatu keadaan dimana kita dipindahkan ke suatu tempat tertentu karena perbuatan yang kita lakukan tidak baik.

- 1 Ayat Al-Quran tentang Keterasingan

“Katakanlah; Inilah jalanku. Aku mengajak (kamu) kepada Allah di atas bashirah/ilmu. Inilah jalanku dan jalan orang-orang yang mengikutiku. Dan maha suci Allah, aku bukan termasuk golongan orang-orang musyrik.” (QS. Yusuf: 108)

KESEPIAN

Pengertian kesepian dan contoh contoh yang sedang kesepian

Kesepian adalah suatu keadaan dimana kita tidak memiliki seseorangpun dalam hidupnya.

Contoh kesepian :
Saat keluarga sedang berkumpul tetapi ada anak mereka yang sibuk atas pekerjaan sehingga anak pun merasa kesepian karena tidak bisa hadirnya dirinya saat berkumpul bersama.

3 macam Penyebab Kesepian
·  Kurang pintarnya bergaul dalam masyrakat
·  Takut atas akibat yang akan di alaminya dalam bergaul
·  Perbuatan kita yang buruk.

KETIDAKPASTIAN 

Pengertian Ketidakpastian

Ketidak pastian adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak mengetahuinya baik buruk maupun tidak.

 Macam-macam Penyebab terjadinya Ketidakpastian

1.       Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita.


2.       Phobia
Ialah rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.


3.       Kompulasi
Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.


4.       Histeria
Ialah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dan sikap orang lain.


5.       Delusi
Menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu.

Delusi ini ada tiga macam, yaitu :
a.Delusi persekusi : menganggap keadaan sekitamya jelek. Seseorang yang mengalami delusi persekusi tidak mau mengenal tetangga kifi kanan karena menganggap jelek.

b.Delusi keagungan : menganggap dirinya orang penting dan besar. Orang seperti itu biasanya gila honnat. Menganggap orang-orang disekitamya sebagai orang-orang tidak penting. Akhimya semua orang menjauhi juga.

c.  Delusi melancholis : merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa. Hal ini dapat mengakibatkan buyuten atau dikenal dengan nama delirium trements, hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-otot tak tericuasa lagi.

6.       Halusinasi.
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera.


7.       Keadaan Emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini nampak pada keseluruhan pribadinya: gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah

 
Contoh Ketidakpastian

Suatu hari kita sedang ingin berangkat ke kampus tetapi kita tidak mengetahui cuaca hari ini, dan dalam perjalanan mendadak hujan sedangkan kita tidak tau bahwa akan terjadi hujan sehingga tidak membawanya jas hujan dan membuat kita meneduh dan telat sampai ke kampus.

Usaha Mengatasi Ketidakpastian

- Usaha-Usaha Mengatasi Ketidakpastian

Dalam hidup pasti pernah mengalami ketidakpastian untuk mengatasinya yaitu dengan cara memiliki informasi yang cukup serta memiliki persiapan yang matang dalam menghadapi hidup ini sehingga kita tidak akan mengalami ketidakpastian lagi.

-Ayat Al-Quran dalam mengatasi Ketidakpastian

Dan aku tidak mengira Hari Kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada kebun-kebun itu. (Q.s. al-Kahfi: 36).

Minggu, 08 Mei 2016

Manusia dan Tanggung Jawab

Manusia dan Tanggung Jawab


Dalam konteks sosial manusia merupakan makhluk sosial. Ia tidak dapat hidup sendirian dengan perangkat nilai-nilai selera sendiri. Nilai-nilai yang diperankan seseorang dalam jalinan sosial harus dipertanggungjawabkan sehingga tidak mengganggu konsensus nilai yang telah disetujui bersama.
Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang, kewajiban merupakan tandingan terhadap hak, dan dapat juga tidak mengacu kepada hak, maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya.
Kewajiban dibagi menjadi dua, yaitu:
a) Kewajiban terbatas
b) Kewajiban tidak terbatas

Pengertian  Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Manusia yang bertanggung jawab adalah manusia yang berani menghadapi masalahnya sendiri.

Macam-Macam Tanggung Jawab 

Ada beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :

1.       Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri, menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah mengenai dirinya sendiri. Menurut sifat dasarnya, manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi, karena itu manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, dan angan-angan sendiri.
2.       Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga wajib bertanggungjawab pada keluarganya. Tanggung jawab ini tidak hanya menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
3.       Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian, manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab, agar dapat melangsungkan hidupnya di dalam masyarakat tersebut.
4.       Tanggung Jawab Kepada Bangsa / Negara
Setiap manusia atau individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir dan bertindak, manusia terikat oleh norma-norma dan aturan. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Jika perbuatannya salah, dan melanggar aturan dan norma tersebut, maka manusia itu harus bertanggung jawab kepada bangsa atau negaranya.
5.       Tanggung Jawab terhadap Tuhan
Penciptaan manusia dilandasi oleh sebuah tujuan luhur. Maka, tentu saja keberadaannya disertai dengan berbagai tanggungjawab. Konsekuensi kepasrahan manusia kepada Allah Swt, dibuktikan dengan menerima seluruh tanggungjawab (akuntabilitas) yang datang dari-Nya serta melangkah sesuai dengan aturan-Nya. Berbagai tanggungjawab ini, membentuk suatu relasi tanggungjawab yang terjadi antara Tuhan, manusia dan alam. Hal tersebut meliputi antara lain: tanggungjawab manusia terhadap Tuhan, tanggungjawab manusia terhadap
sesama, tanggungjawab manusia terhadap alam semesta serta tanggungjawab manusia tehadap dirinya sendiri. Tanggungjawab manusia terhadap Tuhan meliputi dua aspek pokok. Pertama, mengenal Tuhan. Kedua, menyembah dan beribadah kepada-Nya.

Pengabdian dan Pengorbanan

Wujud tanggungjawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pegorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih sayang, norma, atau satu ikatan dari semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjaab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencapai kebutuhan, hal itu berarti mengabdi keapada keluarga.  Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan mahluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada uhan, dan merupakan perwujudan tanggungjawab kepad Tuhan.
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarati pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung keikhalasan yangtidak menganadung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesame kawan sulit dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya, tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepaa sesame teman..
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran dan perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan sja diperlukan. Pengabdian lebih banyak menunjuk pada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk pada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.